Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]




Eh …. Sebentar,
Ngomong – ngomong Sobat sebenernya tau nggak sih apa itu imunisasi Pneumokokus…?
Atau tau penyakit Pneumonia deh…?
Nggak tau..
Oke gini deh.. biar lebih paham Ane kasih penjelasan dulu ya ^_^
Jadi begini Sob Pneumonia itu merupkan sejenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri  Streptococcus Pneumoniae (Pneumokokus) dan bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib).
Nah.. kalo imunisasi Pneumokokus itu adalah suatu kegiatan pemberian vaksin kepada balita untuk pencegahan penyakit  Pneumonia.



Apa yang disebutkan di komik diatas itu beneran loh Sob, karena memang datanya didapatkan dari lembaga yang cukup terpercaya yaitu WHO.
Menurut WHO Pneumonia ini adalah penyebab utama kematian balita, nah yang menyeramkannya lagi Diperkirakan sebanyak 2 balita meninggal setiap menit karena pneumonia.
Hii…
Tapi teror ternyata nggak sampai disana Sob, karena begitu banyaknya kejadian tentang penyakit ini WHO kemudian melakukan survey dan mendapatkan fakta yang menyeramkan, “sebanyak 16% Balita di dunia (jumlahnya itu bisa mencapai ribuan atau bahkan jutaan) meninggal setiap tahunnya  disebabkan oleh bakteri Pneumokokus”
Astaga…..!

Mengenal Bakteri Pneumokokus
Menurut Prof. Dr. Sri Rezeki H, dr.Sp.A (K) yang menjadi salah satu pembicara pada kegiatan sosialisasi Pencanangan dan Program Demonstrasi Imunisasi Penumokokus Konyugasi (PCV) yang berlangsung di Gedung Gubernur NTB pada tanggal 2 Oktober lalu mengungkapkan kalau bakteri Pneumokokus ini jika dibiarkan dapat menyebabkan penyakit yang berbahaya seperti meningitis , infeksi pada darah ,radang telinga, gangguan pernafasan, radang paru-paru dll.



Dalam penjelasannya itu pula beliau menguak sebuah fakta penting, ternyata nggak hanya dalam tubuh yang sakit saja bakteri Pneumokokus hidup, dalam tubuh anak yang sehat pun bakteri Pneumokokus ini bisa ditemukan
What…?!
Eh nggak Cuma itu, pneumonia itu juga dapat menular kepada yang  daya tahan tubuhnya rendah loh, makanya nggak heran kalo balita dan orang tualah yang seringkali terserang penyakit ini
Waduh….
Nah karena itu penanganan sejak dini harus segera dilakukan.
Caranya…?
Ya tentu saja dengan Imunisasi Pneumokokus

Lebih dalam mengenal Imunisasi Pneumokokus
Istilah imunisasi ini tentu sudah sering banget Sobat dengar, ya kan…?!
Akan tetapi walau sudah familiar ternyata masih banyak loh diantara kita yang ragu dengan kegiatan imunisasi ini.
Ada banyak alasan penyebabnya, salah satu yang paling utama adalah masalah kandungan zat yang tidak “halal didalamnya.”

Sebagai seorang muslim kita memang dianjurkan untuk mengkonsumsi segala sesuatu yang halal untuk tubuh agar ibadah kita dapat diterima dengan maksimal oleh ALLAH SWT. Karena itu saat mengetahui tentang kandungan dari imunisasi yang diberikan Ane sempat kaget dan shock.
“loh… kok bahan imunisasi ini dibuat dari ini sih..?”
“loh… kok ada kandungan zat haram dalam komposisinya?”
Pokoknya berbagai pertanyaan sering muncul dalam benak ane, semuanya mempertanyakan halal atau tidak imunisasi tersebut.
Nah… ditengah kegalauan itu Ane akhirnya tercerahkan setelah membaca dan mendengar fatwa dari MUI yang mengatakan kalau hal itu diperbolehkan.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Ketua MUI NTB Prof. H. Syaiful Muslim dalam Sosialisasi kemarin membagikan informasi dari MUI yang menjelaskan kalau vaksin itu diperbolehkan karena kondisi kita di Indonesia saat ini
“Al-Dlalurat, kondisi keterpaksaan yang apabila tidak diimunisasi dapat mengancam jiwa manusia.”
“Al-Hajat, kondisi keterdesakan yang apabila tidak diimunisasi maka akan dapat menyebabkan  penyakit berat atau kecacatan  pada seseorang”



Kabar gembira juga datang dari Prof. Dr. Sri Rezeki, menurut beliau vaksin untuk imunisasi Pneumokokus ini halal, karena tidak menggunakan zat “haram” jadi untuk Sobat punya anak, keponakan atau adik kecil yang masih balita nggak perlu khawatir dengan imunisasi ini ya ^_^

Lombok Sebagai Pilot Model Imunisasi Pneumokokus
Sobat tau kenapa Lombok (NTB) yang dipilih sebagai salah satu Pilot Model Imunisasi Pneumokokus?
Entah harus berbangga atau malah risih, menurut hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2015 kementrian Kesehatan memperkirakan angka kasus pneumonia nasional sebesar 3,55% dengan angka perkiraan tertinggi dijumpai di Provinsi Nusa Tenggara Barat yakni sekitar 6,38% T_T hiks….
Nah berhubungan dengan Faktor sebelumnya, menurut Kepala Dinas Kesehatan NTB dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A NTB ditunjuk sebagai model program imunisasi Pneumokokus karena data yang di NTB ini paling lengkap dibandingkan daerah lain, data yang tercatat mulai dari tahun  2001 sampai saat ini dapat diakses.




Nggak mau Imunisasi Pneumokokus? Rugiii Tau….!
Setelah mengetahui berbagai manfaat dan keuntungan yang bakal diperoleh dari imunisasi ini Sobat masih belum mau juga untuk mengajak anak/saudara/ponakan/tetangga untuk berpartisipasi?
RUGI BANGET SOB!
Asal sobat tau ya harga dari vaksin Pneumokokus ini Mahal Gila!
Ga percaya?
Menurut dr. Jane Soepardi, MPH. selaku Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan KEMENKES harga dari satu vaksin PCV ini adalah Rp. 249.491



Glek….
Dan perlu diingat kalau itu adalah harga setelah dibeli pemerintah dalam jumlah banyak loh, jadi coba deh Sobat bayangkan sendiri berapa harga satuannya kalo kita beli sendiri, wew…….
T.. tapi bagaimana kalo sehabis di imunisasi anak jadi sakit?
Eits… tenang aja, Dinas Kesehatan pasti nggak sembarangan dong melakukan imunisasi, pasti sudah ada penelitian dan survey yang dilakukan untuk meninjau keamanan vaksin.
Tapi kalau ada hal-hal yang nggak diinginkan muncul Sobat juga bisa kok melaporkan hal tersebut ke Komda PP-KIPI Provinsi NTB. Nantinya pengaduan Sobat akan diproses cepat, begitu kata  Dr. I.G.G. Djelantik, sp.A(K) selaku ketua KIPI.

Eh KIPI itu  apaan sih…?
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
Ooo….
Makanya rugi banget Sobat kalau Sobat nggak mau menggunakan kesempatan emas yang diberikan pemerintah ini, udah dikasih gratis bisa sehat pula.
Kurang bagus apa lagi coba? :D

Yuk… buruan cek informasi Pelaksanaan Imunisasi Pneumokokus ini di tempat Sobat

~*~

3 comments:

  1. Beugh...komplit bener. Ayo kak, ponakannya jangan lupa dibawa imunisasi PCV. Warga Lombok Barat kan? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. pastinya dong mbak sist, ntar ane ajakin ke puskesmas

      Delete
  2. Saya juga kepincut sama judulnya yang makjleb, mirip judul koran, suka menjebak, hehehe...

    Wah entah itu harus miris atau bangga, tapi kenyataannya seperti itu ya, semoga saja gak ada lagi balita yang terkena penyakit ini ya Mas, aaamiiin....

    Anak kedua saya juga belum disuntik ini nih. Lumayan mahal yah, di rumah sakit kah atau harus kemana suntiknya?

    ReplyDelete

Bottom Ad [Post Page]